Thursday, September 25, 2008

Favourite Musician

Ada pertanyaan kecil pada bagian Speaking, di simulasi tes TOEFL yang tempo hari gua langsungkan.
Who is your Favorite Musician? Why do you like the music? Give details and examples in your answer?
Gua cuman diberi waktu 15 detik untuk memikirkan jawaban gua itu. Artinya siapapun nam yang akhirnya keluar dari nama gua, itu adalah musisi yang bener-bener bikin gua terkesan. Dan karena hidup gua sebagian besar adalah musik, itu berarti isi musik si musisi itu adalah hidup gua.

Spontan gua menjawab:

My Favorite Musician is Ron Kenoly. He is a gospel singer from USA, and now he is included in Integrity Music of USA.

What I like about his music is, his music is written dedicated only to God.
Not just his weight old fashion black people voice, which is very awesome, I also like his music arrangements that is very incredible for me. The supporting artists and instruments are also amazing. The complete strings and brass artist, the magnificent bassist and guitarist, and many else, all work together to birth a brand new music in Gospel area.

And, once again, what I really like about his music is because he creates the music olny to God. He is not just sing, but he also teach us how to praise God worth way.

And that was it. That was my answer. Gua spontan jawab itu, karena live music yang pernah gua tonton dan membuat gua sangat terkesan adalah album live-nya Ron Kenolly yang berjudul Sing Out. Di situ emang keren banget semuanya, dan seperti yang gua bilang di atas, yang keren adalah semua karya luar biasa di album itu, seolah-olah memang dipersembahkan kembali kepada Tuhan. Dan itu keren banget menurut gua.

Bukan untuk kemuliaan diri sendiri, pujian terhadap dirinya sendiri sebagai seorang musisi, tetapi semuanya itu; dia mengajak semua orang juga untuk memuji; diberikan untuk juruselamatnya yang telah menyelamatkan dia.

Awesome!


Ribut-ribut RT

Di RT gua lagi ribut-ribut masalah kekuasaan.

Pasalnya, Ketua RT gua yang resmi diangkat tahun ini, baru saja berpulang ke Sang Pencipta. Otomatis penggantinya adalah wakilnya. Ketua Lurah setempat juga sudah menyerahkan tanggung jawab itu kepada sang wakil Ketua RT.

Namun ternyata ada oknum yang tidak senang dengan hal tersebut. Sang Bendahara RT, dia juga nampaknya memiliki kepentingan sendiri dan akhirnya memutuskan untuk makar (belom separah itu sih) terhadap supremasi kekuasaan tertinggi di RT gua.

Momen-nya tepat, kejadian amat mendukung. Ketika 17 Agustus kemarin, sang Ketua RT baru terbukti telah menggelapkan uang sebesar Rp.200.000,- untuk kepentingan pribadi. Ketua RT itu pun mengakui:
Istri saya memang memakai uang tersebut.
Sang Bendahara menjadi hingar-bingar, Ia mulai membangun segala opini dan membagikannya kepada calon-calon pendukungnya. Ia mulai mengadakan pendekatan personal kepada masing-masing anggota dan mulai mempengaruhinya. Tak jarang, minuman-minuman ringan dan makanan-makanan kecil dibelikan olehnya sebagai pelengkap dalam pembicaraan mereka.

Masa mulai terbagi, terlihat peluang besar oleh sang Bendahara. Tertulis di AD/ART:

Jika Ketua RT meninggal dunia, maka wakil ketua RT atau Bendahara RT berhak menggantikan Ketua RT yang meninggal tersebut.

Ternyata wakil tidak otomatis menggantikan almarhum ketua RT, sang Bendahara juga patut diperhitungkan.

Akhrinya semua diset, diadakan tuntutan pemilihan ulang ke Ketua RW setempat. Semua setuju, diadakan pemilihan ulang.

Aku tidak ikut-ikutan. Masaku lebih banyak kuhabiskan di Kantor dan di Gereja. Aku hanya mendengarnya dari cerita ibuku dan abangku yang kebetulan tinggalnya di depan rumah. Hmm... senang juga sih mendengarnya, RT kami sekarang mulai belajar berpolitik. Tidak ada tindak kekerasan pada kejadian itu. Semuanya berjalan dengan baik. Lancar dan aman. Hanya memang ada sedikit ketegangan dan tuding-menuding terjadi. Selain itu semuanya berjalan dengan baik.

Sang wakil memenangkan pemilihan ulang. Ternyata warga RT 02/07 Kalibaru, Cilincing, Jak-Ut, masih memberi kesempatan kepada orang muda yang satu ini.

Dariku sih, selamat melayani rakyat saja. Hihihihihi.

Wednesday, September 24, 2008

Gua Sering Banget Lho...

Ternyata gua sering banget lho...

  • - Sudah mengetik sms, terus kemudian tidak jadi dikirim, malahan di simpan sebagai Draft.
  • - Sudah mengetik email, sudah dipikirkan masak-masak, cuma gak jadi dikirim. Lagi-lagi, disimpan sebagai Draft.
Biasanya hal-hal yang gua pikirkan waktu akhirnya ngebatalin adalah:
  1. - Gua takut menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang ingin gua bales. Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, sms tersebut netral lho, tidak berbau penyerangan or something.
  2. - Gua takut kalau nanti gua dibilang so eksis, banget. Apalagi kalo balas ke milis. Kesannya, sok pintar banget.
  3. - Gua lupa ngirim. Ini nih yang sering. Akhirnya gua dimarah-marahin karena gak bales sms atau gak bales email. Hehehehhe.

Tapi emang gua dasarnya pemalu kali, bahkan dalam korespondensi elektronik. Hehehehehe. Salah ga sih?

Tuesday, September 23, 2008

Hal Tergila Apa yang Pernah Loe Lakukan?

Suatu perbincangan kecil dengan teman-teman kantor,

Hal tergila apa yang pernah loe lakukan?

Tiba-tiba teman gua nembak:

Threesome.
What?!! Oh My God, gua pikir. Ni anak gila banget. Berani banget. Cacat abis. Sumpah. Dan segala rasa amazing gitu mengalir di dalam diri gua.

Kenapa rasa amazing gitu bisa mengalir dalam diri gua? Karena gua selalu berpikir, kalo gua adalah orang yang gak suka mengambil resiko. Gua akan bermain di daerah abu-abu dan gua gak akan mau melakukan sesuatu yang membahayakan nyawa gua. Gak membahayakan nyawa itu termasuk gak akan nyetir di atas 90 Km/jam lho sekalipun gua sendirian di tol.

Kemudian mulailah gua membayangkan, hal-hal tergila apa yang pernah gua lakuin. Diawali dengan extreme sport,
bungee jumping, parachuting, terbang layang, dll.
Hal-hal itu belom pernah gua lakuin seumur hidup. Paling mentok waktu itu Parasailing, dan kayaknya itu gak berbahaya deh. Ibu-ibu aja naek waktu itu. Terus gua mulai memikirkan ke arah yang teman gua lakukan:
boro-boro deh, merit aja belom. Harom hukumnya.
Terus gua mulai memikirkan, pernah gak gua ngerjain guru or something. Jawabannya, gak pernah.

Kayaknya gua emang orangnya gak gila deh. Makanya gua gak berhasil menemukan sesuatu yang emang ekstrim banget. Huh sebal! Tapi gak papa sih. Gua seneng-seneng aja koq. Gak terlalu peduli juga gua sih dengan hal tersebut. Hihihihi.

Kalau kamu? Hal tergila apa yang pernah kamu lakukan? Jangan bilang ditahan bersama-sama orang-orang Rusia. Itu mah Lady Day banget. Huehueheheuehue.

Monday, September 22, 2008

Forgot To Give Thanks to The Lord

Look at this video,

Awesome! Amazing! How can they create such kind of Music Performance?

Anyway, there is a comment leave there which attracts me so much. Here it is:

ODsoderlund (3 weeks ago) Show Hide
+6 Poor comment Good comment

I listen to this every time I solve a programming problem.

From that comment I know that he/she is a programmer. From his/her comment I know that he/she loves the Job. And, the most strengthen one is, he/she doesn't forget to give thanks to The Lord every time he/she succeeded solve problem.

Sometimes people forget to do this. Because they work it out repeatedly, the graceful thanks no longer comes from our heart to God. For the beginning yes, every time we solve the problem in our work, we give thanks. But now, after the 1200 times we meet the same problem, do we give thanks if we can solve it. Admitted, we usually forget to thanks. The taste is become usual, no more excitement there, no more hope, there is just repeated action and some list to do.

Me, my self, after saw that video and read that comment, I start to think and reflected it to my life. I've just finishing a problem, but yet I did forgot to thanks. I've just restarting new MGw for software internal problem. That's why this blog is written. I forgot to thanks. I thought that I solve this problem by my own. My wisdom, my cleverness. But then I was reminded. I need to thanks to the Lord because HE has taught me many things, including the problem solving experienced. Even for that, HE took care of me.

Thus, I also remind you guys. For those of you, who already forget to thanks of The Source of Wisdom and Cleverness, you should remember your first time to solve problem, you need to have the same excitements like you did. It was amazing isn't it? Come back to that, and yet you feel the excitement of working.

Friday, September 12, 2008

To Play Safe, This Is Not a Game

Sometimes people forget to play safe. They think that everything they work on is a game. And because people more like games rather than serious life and work, thus, sometimes the important thing which need serious attention will be neglected for people's fun.

I remember I played very safe when I attended UMPTN in 2001. I believe that was not a game. I read everything, I wanted to understand everything, and everything which can support me through this national exam. I played really safe. And I did it. I 100% worked on it.

Unfortunately, until now, like other people do, sometimes I forget about it. To play really safe in serious in doing my Job. Every job, every task, anything I should do it seriously and safe actually.

Then come up another question, if all things were done very seriously, would us be very stressful? Could we live for another day if we hold that way of thinking? The answer is, in my opinion:

Yes, we will be very stressful. But it can not be a reason so we neglected other importances through our job.

And so, we should be serious and play safe in everything we do. I don't know if I can do this, but at least I have a thought like this as the start.

Ganbate!

Thursday, September 11, 2008

Friendster v.s. Enemier

Lucu juga yah kalau suatu saat muncul suatu website jejaring, bukan kumpulan orang-orang yang kita suka, melainkan kumpulan orang-orang yang, sedikitnya, kita tidak suka kepadanya. Apa jadinya yah?

Kenapa juga gak pernah diciptakan situs seperti itu, kenapa di Friendster atau Facebook yang selalu ada istilah add as friend, kenapa juga gak ada istilah add as enemy? Enemy atau musuh di sini bukan hanya sekedar candaan kepada teman kita yah, melainkan praktik sosial kekesalan kita kepada beberapa orang.

Mungkin karena sebenarnya para "pencipta" adalah orang yang baik. Seorang "pencipta" tentunya ingin kalau hasil ciptaannya itu berguna dan menciptakan dampak positif pada kehidupan manusia. Dan memang apalagi sih kerinduan para penemu selain hal tersebut.
Lalu kenapa diciptakan bom, senjata perang, dan sebagainya itu?
Hmm.. kalau ditilik dari awalnya, sebenarnya bahan peledak kan awalnya untuk kepentingan baik. Belakangan ini saja dipergunakan ke arah yang sangat tidak baik. Namun gua tetap yakin awal seorang pencipta itu menemukan hal tersebut adalah untuk kebaikan.

Jadi, kira-kira apa yang akan kita temukan untuk kebaikan manusia? Masa nama kita tidak ingin di kenang sebagai penemu sesuatu yang berhasil bagi kemanusiaan?

Mulailah dengan berkhayal...

Wednesday, September 10, 2008

4 Kepala Menjadi Satu

Ternyata teramat sulit menyatukan 4 kepala menjadi satu. Apalagi kalau ke-4 orang tersebut adalah orang Batak. Sebenarnya tidak ada masalah dengan suku Batak, namun hampir seluruh Pria Batak adalah orang yang ingin terlihat dominan di kelompoknya. Sekarang bayangkan, kalau ada 4 pria Batak, dalam suatu ruangan kecil berukuran 1,5 x 3 m, dan sama-sama ingin dominan dalam perkumpulan tersebut.

Sebenarnya acara-acara reality show yang mengumpulkan banyak orang dalam satu rumah, dan kemudian satu-satu dieliminasi nampaknya akan menjadi seru kalau seluruh pesertanya adalah orang Batak. Kita akan sering melihat pertengkaran di sana, rasa tidak saling menerima, kelompok satu membicarakan kelompok yang lain, dsb.

Now look again, carefully, bukankah sebenarnya hal ini terjadi di Kantor kita, di tempat kita bekerja, di tempat kita berjemaat, bahkan di perkumpulan-perkumpulan rohani sekalipun hal ini terjadi. Yang saya maksud adalah, baik perseorangan maupun kelompok, ingin menjadi dominan dalam kelompoknya yang lebih besar.

Jadi apa yang kita lihat di sini, setiap manusia punya ambisi, setiap manusia punya pemikiran, dan terkadang manusia itu merasa bahwa idenya, pemikirannya adalah yang paling ideal. Count me in, gua sangat menganut paham ini. Gua selalu merasa diri paling benar. Gak ada kesempatan lain untuk orang lain menjadi benar, gua-lah orang terpintar di kelompok gua. Dan sebenarnya itulah yang menjadi masalah.

Coba sekarang hitung-hitung, kejadian di mana saran kita yang kita pikir paling ideal itu, tidak dipakai dalam kelompok. Cermati hasilnya. Adakah itu sangat berbahaya sehingga membubarkan kelompok, sehingga itu menimbulkan kerugian yang sangat dahsyat? Atau ternyata itu hanya bergeser sedikit, baik ke arah yang lebih baik atau kurang baik dari saran ideal menurut kita itu.

Yang pasti, saat empat, atau lima, atau enam, bahkan 1000 kepala menjadi satu, yang paling penting adalah alasan dan motivasi dibalik setiap keputusan. Pada dasarnya setiap anggota mesti perduli dengan kepentingan kelompok, dan ia memiliki alasan tersendiri dalam ide atau sarannya tersebut, dan pasti alasan dasar dan motivasinya adalah untuk kemajuan kelompok.

Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah, memilih ide terbaik dengan kemajuan terbanyak dan risiko terkecil. Itulah yang harus dilakukan. Sebenarnya semudah itu, kita hanya perlu menyisihkan waktu untuk menganalisinya.

4 kepala menjadi satu... hmm.. no probelmo

Tuesday, September 09, 2008

Bagaimana Cara Anda Mengasihi?

Ada beberapa tipe orang dalam mengasihi:

1. Orang yang "sangat memperlihatkan" kasihnya kepada orang lain.
Orang tipe ini selalu memberi tahu bahwa ia sedang mengasihi orang yang dikasihinya. Pemberitahuan tersebut dapat berupa perkataan, pemberian hadiah, kue yang dimasak, bantuan, atensi yang berlebih dan lain-lain. Tipe orang seperti ini, tidak pernah menahan-nahan kasihnya. Yang Ia tahu, Ia tidak bisa tidak mengasihi. Ia butuh mengasihi. Tapi hati-hati, jikalau tipe seperti ini dibarengi dengan tipe melankolis, Ia bisa-bisa sakit hati sendiri. Akan ada pertanyaan-pertanyaan ringan nan aneh yang dilontarkan di alam pikirannya:
Sebenarnya dia mengasihi gua juga gak yah?
Koq dia tiba-tiba bete yah tadi setelah gua ngomong itu. Apa gua menyinggung dia yah?
dsb.
Pokoknya tipe macam ini sangat jujur dalam mengasihi. Ketika "yang mengasihi" dan "dikasihi" adalah sama-sama orang dengan tipe macam ini, surga dunia nampaknya untuk mereka berdua.

2. Orang yang "cerdas" mengasihi
Yaitu tipe orang yang amat memikirkan seni dalam mengasihi. Orang-orang macam ini percaya bahwa ada momen-momen dia harus menarik diri dari orang yang dikasihinya, dan juga ada momen di mana dia menampakkan kasihnya kepada "yang dikasihi" dengan sangat besar. Orang-orang seperti ini sarat dengan kejutan. Setiap saat partner-nya akan selalu deg-deg-an dan bertanya-tanya. Orang macam ini susah ditebak, namun jikalau kita mengetahui isi hatinya, sebenarnya tidak ada lain yang dipikirkan kecuali "partner"-nya. Bahkan untuk mengasihi pun ia memikirkannya masak-masak.

3. Orang yang tidak bisa "mengekspresikan" kasihnya.
Orang tipe macam ini adalah orang yang tidak suka hal-hal yang berbau emosionil, makanya orang dengan tipe macam ini selalu menghindari hal-hal emosionil tersebut. Jikalau pembicaraan sudah sedikit menjorok ke arah emosi, maka ia akan mengalihkan pembicaraan ke topik lain. Jangan salah, ada beberapa tipe dari jenis seperti ini yang dapat melakukannya dengan sangat mulus. Hal ini membuat makin bertanya-tanya sebenarnya apa isi hati dari orang jenis seperti ini. Biasanya orang dengan tipe seperti ini hanya sesekali memberikan momentum ekspresi kasih. Jikalau anda bersama dengan orang-orang seperti ini, sebaiknya anda merekam momen tersebut untuk anda nikmati, sebab bukan tidak mustahil hal itu akan jarang sekali muncul dikemudian hari.

Jadi tipe manakah anda?

Monday, September 08, 2008

Sendiri

Setelah gua pikir-pikir, kayaknya gua ingin cepet merit deh. Secara, waktu itu gua berpikir, waktu gua lagi tidur-tiduran di kamar.

Gak enak banget sendiri. Gak ada yang bisa dipeluk-peluk. Gak ada yang bisa diajak ngobrol. Sendirian aja.

Hahahaha... entahlah di mana pasangan hidupku itu berada. Hahahahaa...

Sementara itu bersemangat saja. Jalani kehidupan dengan sukacita. Main-main dengan teman-teman. Ngulik-ngulik hobi dan segala macem. Hehehe...

Saturday, September 06, 2008

Best Time for Blogging

Guy like me, is quite different with others. While others tend to blog (so now blog is a verb, huh?) in the office, in the middle of work, I can not do such that thing. You know why, because guy like me is not have time, even to look who is online right now in YM, what is my updated friendster, What new with the Bulletin, etc. Guy like me, who's always attacked with tasks from many sides, can not even enjoy my self for everything in front of my desk.

And for people like me, I choose to taste the remarkable taste of blogging in this kind of time. Alone in my room, with average internet connection, slowly, happily, smoothly open one page to another, reading what others written in their journey of life.

Then, I start to imagine the condition, the situation, the feeling of the writers while they are facing that condition. Hmm.. it tastes good, very good indeed. I call it: Mind Realm Satisfaction.

I believe others have their best time also to blog. Some people like to blog in the lunch time at the office, while others like to blog before they go to sleep, any others like to blog while they are in the stop of journey, some even like to blog every time.

Yet, I found, that to write and to read is also the way to spread the message of love. Every body, even when they write about their hates or differences, they still actually want to spread the message of love, at least they want to be loved.

Based on this, I choose, the best way to received and anointed by love is when I am in the relaxation. When, I 100% ready to feel and taste the love it self.

Love Regards,

-Sahat Hutajulu

Thursday, September 04, 2008

To Live Your Own Way

Every body believes that we must live our own way. But, I don't think I agree with it. I'll tell you why; it is because if we live our own way, it means that we have only our rules, only our opinions and only our believes, without care with else's, including God's rules.

Since very young I always taught to live on HIS way rather than my way. Until this time, it seems like I have special corridor guarding my paths. And yet, It scratches lot of happiness in my life. Sometimes I think that I have usual life, so so life, through that corridor, but yet I believe I have had a great life.

Now I'm faced with another option. I'm big now. I have my own money, I have my own job, and I have my own life. Sure, I'm still in frame of live HIS way, but factually I live my own way. I do my stuff, I get up whenever I want, I open any page I want, I buy anything that I want, I do what ever I want to do. Yes, I live my own way.

But for honest, I can't find any happiness within it. My own way is not bring me peace at all. Pity me, while I already have a great life, then I try to leave it by trying anything which is offered in this world. In this spot, I realize, it's much better to live HIS way.

HIS way, of course not like any other way that people in this world followed. Furthermore, some people hates to live in God's way. Their opinion is no freedom within it. I can't do this, I can't do that, all things are limited. People want to meet their heaven in this life without being judged right or wrong. For honest, I want to meet my heaven in this world also. But, then I think it twice, until this time every time I try to live my own way, what I have is regret and sick of it.

I believe now, after I try to get out of my corridor, that HIS way is the best way for human. humans heaven is fake. They are not absolute. They always different for different person. God's Heaven is absolute. Of course, HE made us.

So which one you choose?
to live your own way, or
to live HIS way

Tuesday, September 02, 2008

Gombal

Kamu di mana dan sedang apa sayang?

Monday, September 01, 2008

Paintball

Kata orang tua,

For everything there's always the first time

Kemaren itu pertama kalinya gua maen paintball. Acara ini diprakarsai oleh seorang teman kantor Sunandar Priyo Sajugo, sebagai salam perpisahan beliau karena akan melanjutkan kariernya di tempat lain. Beliau itu juga yang dengan baik hati mentraktir kami semua untuk acara itu. Lumayan juga uang yang dikeluarkan, sekitar 150 ribu untuk tiap orang, dan kemarin itu yang bermain ada 12 orang.

Sebagai orang kampung nan norak, jujur gua belom pernah mendengar tentang paintball. Kalo cuma bowling dan biliar mah udah sering, ice skating udah juga, kalo paintball, nampaknya itu mainan orang kaya deh. Makanya gua gak pernah nyoba. Udah gitu gua masih memegang teguh ajaran orang tua untuk hidup hemat nan irit. Hehe.

Anyway, kemaren itu begitu sampai di lokasi gua langsung disambut seragam militer nan usang untuk dipakai. Selain itu gua juga disambut dengan pengikat kepala dan sepatu boot. Beneran udah kaya perang betulan aja. Udah gitu gua disambut pula dengan suatu senapan genggam yang, oh my God, keren abissss. Pelurunya terbuat dari cat, tapi nembaknya udah kaya beneran. Wuiiihh... keren abis.

Sebagai permulaan kita diajarin gimana caranya menggenggam senapan, mengunci dan melepaskannya. Bagaimana cara ngecek amunisi kami masing-masing dan berbagai aturan standar lainnya. Kami juga dijelaskan untuk tidak menembak lawan dari jarak dekat, karena itu akan melukai orang tersebut. Jarak tembak minimal adalah 7 meter ke atas, lebih dekat dari pada itu tidak boleh menembak. Jikalau suatu saat berpapasan dengan lawan, keduanya harus mundur teratur.

All check, the game begin!

Gua bersama tim, mengambil posisi masing-masing dibalik perlindungan. Ada bunker, ban yang bertumpuk, ada helikopter, dsb. Kami mencari perlindungan masing-masing. Inilah yang gua rasakan selama perang berlangsung:

Ya ampun, parah banget, gimana kalau ini perang beneran. Gimana kalau itu semua peluru beneran, gimana juga kalau sekali kena tembak gua langsung berdarah dan nyawa gua lewat. Bener-bener deh kehidupan para pejuang dan para militer itu. Sejengkal jaraknya terhadap maut.

Jadi semasa permainan berlangsung itu aja yang gua pikirin. Dan gua langsung merangkai kata untuk gua tuliskan. Permainan itu sendiri jadinya gak terlalu gua nikmatin, gara-gara terlalu mikirin perasaan orang yang mengalami perang yang sebenarnya.

Babak pertama, gua main terlalu open. Gua terlalu banyak berpindah. Alhasil gua banyak terkena tembakan. Gak apa, mumpung masih latihan dan permainan sebenarnya belum dimulai. Ketika permainan mulai, gua diserang dari sana dan sini. Wuihhh.. ngeri juga. Sampai akhirnya gua terkena tembakan di muka dan dinyatakan gugur dan harus keluar dari lapangan. Gak banyak setelah itu, banyak lainnya yang keluar dari lapangan. Babak I dimenangkan pihak lawan.

Babak kedua, gua bermain lebih save. Gua lebih menutup diri. Gua lebih banyak berlindung dan tidak banyak bergerak. Setidaknya ada satu sasaran yang gua kenai, atau mungkin, yang gua pikir gua mengenainya. Hahaha... Sialnya, ternyata gua akhirnya gugur juga. Kali ini bukan karena gua terkena tembak, tapi malahan karena peluru habis. Gimana juga perang sebenarnya kalo peluru gua habis. Bisa mati awak. Akhirnya Babak II, juga dimenangkan lawan. Hahaha.. kalah mulu.

Wah... pokoknya seru abis deh main paintball itu ternyata. Memuaskan lah. Apalagi untuk orang-orang yang menjadikan itu sebagai hobi. Nampaknya seru abis deh itu.


Selepas itu kami melanjutkan acara dengan makan siang. Karena itu juga banyak acara gua hari itu yang nyaris berantakan. Untung saja, akhirnya semua berjalan lancar. Nice weekend!

By the way, sedih juga nih Om Jugo cabut. Gak ada temen berantem lagi di KPPTI. Plus gak ada tim have fun go mad lagi nih. Hahahaha.