Wednesday, September 10, 2008

4 Kepala Menjadi Satu

Ternyata teramat sulit menyatukan 4 kepala menjadi satu. Apalagi kalau ke-4 orang tersebut adalah orang Batak. Sebenarnya tidak ada masalah dengan suku Batak, namun hampir seluruh Pria Batak adalah orang yang ingin terlihat dominan di kelompoknya. Sekarang bayangkan, kalau ada 4 pria Batak, dalam suatu ruangan kecil berukuran 1,5 x 3 m, dan sama-sama ingin dominan dalam perkumpulan tersebut.

Sebenarnya acara-acara reality show yang mengumpulkan banyak orang dalam satu rumah, dan kemudian satu-satu dieliminasi nampaknya akan menjadi seru kalau seluruh pesertanya adalah orang Batak. Kita akan sering melihat pertengkaran di sana, rasa tidak saling menerima, kelompok satu membicarakan kelompok yang lain, dsb.

Now look again, carefully, bukankah sebenarnya hal ini terjadi di Kantor kita, di tempat kita bekerja, di tempat kita berjemaat, bahkan di perkumpulan-perkumpulan rohani sekalipun hal ini terjadi. Yang saya maksud adalah, baik perseorangan maupun kelompok, ingin menjadi dominan dalam kelompoknya yang lebih besar.

Jadi apa yang kita lihat di sini, setiap manusia punya ambisi, setiap manusia punya pemikiran, dan terkadang manusia itu merasa bahwa idenya, pemikirannya adalah yang paling ideal. Count me in, gua sangat menganut paham ini. Gua selalu merasa diri paling benar. Gak ada kesempatan lain untuk orang lain menjadi benar, gua-lah orang terpintar di kelompok gua. Dan sebenarnya itulah yang menjadi masalah.

Coba sekarang hitung-hitung, kejadian di mana saran kita yang kita pikir paling ideal itu, tidak dipakai dalam kelompok. Cermati hasilnya. Adakah itu sangat berbahaya sehingga membubarkan kelompok, sehingga itu menimbulkan kerugian yang sangat dahsyat? Atau ternyata itu hanya bergeser sedikit, baik ke arah yang lebih baik atau kurang baik dari saran ideal menurut kita itu.

Yang pasti, saat empat, atau lima, atau enam, bahkan 1000 kepala menjadi satu, yang paling penting adalah alasan dan motivasi dibalik setiap keputusan. Pada dasarnya setiap anggota mesti perduli dengan kepentingan kelompok, dan ia memiliki alasan tersendiri dalam ide atau sarannya tersebut, dan pasti alasan dasar dan motivasinya adalah untuk kemajuan kelompok.

Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah, memilih ide terbaik dengan kemajuan terbanyak dan risiko terkecil. Itulah yang harus dilakukan. Sebenarnya semudah itu, kita hanya perlu menyisihkan waktu untuk menganalisinya.

4 kepala menjadi satu... hmm.. no probelmo

No comments: