Thursday, September 25, 2008

Ribut-ribut RT

Di RT gua lagi ribut-ribut masalah kekuasaan.

Pasalnya, Ketua RT gua yang resmi diangkat tahun ini, baru saja berpulang ke Sang Pencipta. Otomatis penggantinya adalah wakilnya. Ketua Lurah setempat juga sudah menyerahkan tanggung jawab itu kepada sang wakil Ketua RT.

Namun ternyata ada oknum yang tidak senang dengan hal tersebut. Sang Bendahara RT, dia juga nampaknya memiliki kepentingan sendiri dan akhirnya memutuskan untuk makar (belom separah itu sih) terhadap supremasi kekuasaan tertinggi di RT gua.

Momen-nya tepat, kejadian amat mendukung. Ketika 17 Agustus kemarin, sang Ketua RT baru terbukti telah menggelapkan uang sebesar Rp.200.000,- untuk kepentingan pribadi. Ketua RT itu pun mengakui:
Istri saya memang memakai uang tersebut.
Sang Bendahara menjadi hingar-bingar, Ia mulai membangun segala opini dan membagikannya kepada calon-calon pendukungnya. Ia mulai mengadakan pendekatan personal kepada masing-masing anggota dan mulai mempengaruhinya. Tak jarang, minuman-minuman ringan dan makanan-makanan kecil dibelikan olehnya sebagai pelengkap dalam pembicaraan mereka.

Masa mulai terbagi, terlihat peluang besar oleh sang Bendahara. Tertulis di AD/ART:

Jika Ketua RT meninggal dunia, maka wakil ketua RT atau Bendahara RT berhak menggantikan Ketua RT yang meninggal tersebut.

Ternyata wakil tidak otomatis menggantikan almarhum ketua RT, sang Bendahara juga patut diperhitungkan.

Akhrinya semua diset, diadakan tuntutan pemilihan ulang ke Ketua RW setempat. Semua setuju, diadakan pemilihan ulang.

Aku tidak ikut-ikutan. Masaku lebih banyak kuhabiskan di Kantor dan di Gereja. Aku hanya mendengarnya dari cerita ibuku dan abangku yang kebetulan tinggalnya di depan rumah. Hmm... senang juga sih mendengarnya, RT kami sekarang mulai belajar berpolitik. Tidak ada tindak kekerasan pada kejadian itu. Semuanya berjalan dengan baik. Lancar dan aman. Hanya memang ada sedikit ketegangan dan tuding-menuding terjadi. Selain itu semuanya berjalan dengan baik.

Sang wakil memenangkan pemilihan ulang. Ternyata warga RT 02/07 Kalibaru, Cilincing, Jak-Ut, masih memberi kesempatan kepada orang muda yang satu ini.

Dariku sih, selamat melayani rakyat saja. Hihihihihi.

2 comments:

Anonymous said...

Jadi inget mertuaku. Masih terpilih jadi ketua RW, yang membawahi 3 RT. RT di tempatnya tinggal menolak karena alasan agama. Tapi 2 RT lainnya bikin ultimatum, kalau mertuaku ini ga jadi RW, boikot arisan !! Aya aya wae nyak !! Jadilah mertuaku memenangkan pemilihan RW, suaranya dari 2 RT yang bukan RTnya :P

Unknown said...

Wakakaakakak...
Itu kocak banget.
Boikot arisan!!
Hahahahaha...
ada-ada aja...