Wednesday, October 03, 2007

Teguran

Bermacam ragam orang mengartikan sebuah teguran itu. Entah yang datang dari teman sebaya, teman sekantor, bos, yang lebih muda, orang yang dianggap lebih suci, dsb.

Ada yang menganggap teguran itu sebagai suatu bukti kebencian atau ketidaksukaan terhadap dirinya. Alhasil mulai saat teguran itu di dengar di telinganya, genderang perang mulai ditabuh. Sebisa mungkin di saat ada kesempatan akan dilancarkan pembalasan baik berupa teguran lagi maupun tindakan yang menjatuhkan. Rasanya ini berbahaya.

Ada pula yang menganggap teguran ini hanya sebagai angin lalu saja. Parasnya saat ditegur sih terlihat sangat serius. Tampak diwajahnya penyesalan yang begitu mendalam, namun sebenarnya pikirannya melayang-layang. Tidak hanya itu, ada pula yang dia berkata iya dan iya, padahal dipikirannya "yang tersembunyi itu" dia membela dirinya sendiri melalui segala celah diperkataan sang penegur.

Ada pula yang memang benar-benar mendengarkan dan akan berusaha untuk mengubah. Teguran tersebut tidak hanya mengiang di telinganya, namun juga mengiang di hatinya, dan di kala dibutuhkan teguran itu akan menjadi alarm sehingga perbuatan salah yang terjadi di masa lampau tidak akan terulang lagi.

Seperti ada istilah:

Siapa yang tidak berhasil mempelajari masa lalu, ia akan kembali mengulangnya lagi

Gua sendiri menganggap teguran itu sebagai pesan Yang Maha Kuasa untuk diri gua. Cuma DIA memakai orang lain-tidak hanya orang lain, bisa juga DIA memakai batu-untuk berkata-kata. Alhasil gua gak selalu pusing dengan masalah personal saat teguran hadir di telinga gua, tapi gua bakal pusing urusannya dengan Sang Pencipta gua tadi. Emang sih, kadang hal ini gak selalu berhasil, kadang kalau orangnya keterlaluan gua juga jadi sebel sama orang yang dipakai Tuhan itu. Tapi yah, biar bagaimanapun sepertinya tidak ada yang peduli akan perubahan karakter gua di seluruh jagat raya ini kecuali Tuhan saja. Sehingga, yah, gua percaya bahwa cuma DIA saja yang mau repot-repot menegor gua. Manusia lain? Gak yakin deh gua, mereka pasti udah sibuk dengan pikirannya masing-masing.

No comments: