Baru-baru ini gua dipercaya untuk menjadi seorang Vocal Trainer. Gak dibayar secara profesional sih, tapi seru. Gua dipilih jadi pelatih vokal di vokal group gereja. Untungnya gua punya pengalaman menyanyi grup cukup lama sejak 2004. Jadi lumayan banyak yang bisa dibagikan. Untungnya juga para peserta yang dilatih adalah yang muda-muda jadi gua gak terlalu malu menghadapi para peserta. Mereka juga masih polos dan penurut, jadi mudah sekali dibentuk.
Awalnya gua mulai membangun kesukaan mereka terhadap bernyanyi grup. Gua juga mulai mengajarkan mereka untuk mendengarkan suara orang lain sewaktu bernyanyi (HKBP gitu lho, suaranya badai-badai). Terus gua lanjutin dengan kebiasaan pemanasan sebelum mulai menyanyi. Gua juga mulai mengajarkan chord yang dibentuk suara, dan rasanya mereka mulai suka. Gua belom berani mengajarkan placement, pernapasan atau support karena gua juga belum terlalu mahir, tapi ntar dicoba deh pelan-pelan.
Ada kebanggaan tersendiri lho menjadi seorang pelatih vokal, hehe (sombongnya keluar), tapi itu mendorong gua untuk belajar lebih lagi. Supaya lebih bagus dan tekniknya lebih sempurna, dan bisa dibagikan kepada teman-teman di Gereja. Untung gua masih bergabung di ITB Choir, jadinya bisa secara langsung dilatih ama profesional vocal trainer dan bisa diskusi bareng teman-teman di sana.
No comments:
Post a Comment