Friday, April 20, 2007

new job new skills

dikerjaan yang baru ini gua dituntut untuk punya keahlian-keahlian baru. Diantaranya:
1. Keahlian Teknis (CPP, MO, dsb.)
2. English
3. Keahlian non Teknis (berbicara dengan klien, dengan rekan, dengan supir, dsb.)

Kalo keahlian yang pertama dan kedua mungkin gua bisa mempelajarinya. Lambat laun gua pasti mengerti keahlian teknis itu dan bahasa inggris tentunya. Awalnya sih gua agak jiper ngedenger sekertaris kami berbahasa inggris, keren banget (dia kuliah di malay soalnya), but, setelah mendengar engineer-engineer lain berbahasa inggris, gua jadi tenang lagi. Gak bagus-bagus banget koq mereka, yang penting ngerti.

Tapi yang ketiga... hmmh... mungkin gua akan menemui sedikit kesulitan di sini. Kalo ngeliat senior-senior itu, kayaknya mereka lancar banget berbicara dengan semua orang dari kalangan level manapun. Mau bos, mau supir, klien, segala macem. Kayaknya mereka pintar banget mengambil hati. Nah gua... Gua cenderung menggunakan bahasa formal untuk urusan pekerjaan. Jangan harap gua menggunakan kata-kata seperti "pa kabar bos?", atau "gimana-gimana nih bos...". Aduh gua gak bisa banget basa-basi.

Gak tau yah... gua enggan aja untuk menjalin pertemanan untuk urusan pekerjaan. I have my own friends and i have my own life. Kalo emang pengen ngobrol masalah non pekerjaan, ayolah, gua ladenin. Tapi kalo ampe menggunakan bahasa pertemanan dalam pekerjaan, rasanya gua harus banyak belajar deh.

ada yang punya saran.

5 comments:

Anonymous said...

Ada pernyataan Anda yang menarik untuk dikomentari :

gua enggan aja untuk menjalin pertemanan untuk urusan pekerjaan.

Saya sendiri kurang paham maksud Anda. Tapi juga tidak menyangka Sahat yang supel mengalami masalah komunikasi juga..ha..ha..
Kalau menurut saya, menjalin pertemanan itu bisa dengan siapa saja, termasuk rekan kerja. Rekan kerja tidak sebatas dengan yang selevel. Yang beda level pun harus kita jadikan teman, di kantor saya office boy, satpam, sopir pun saya jadikan teman. Tidak ada salahnya masuk ke dalam ruang pembicaraan melalui bahasan masalah pekerjaan. Tapi yang penting, tujuan kita berhubungan dengan semua rekan kerja adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin teman. Bagaimana mungkin orang tahu apa yang Anda sukai dalam berbicara kalau untuk memulainya saja Anda tidak tahu caranya. Mulailah dengan bahasan masalah pekerjaan, lama-lama mulai masukkan topik2 yang umum - topik yang menarik bagi lawan bicara adalah hal yang paling cepat membuat Anda akrab dengan lawan bicara Anda. Ingat 1000 teman masih terasa terlalu sedikit dibanding 1 musuh.

Unknown said...

thanks sarannya ntar gua coba...

Credo said...

I think I got ur point. Bukan masalah elu tak bisa berkomunikasi (topic-wise) dengan rekan2 kerja elu kan.. Tapi lebih dari segi gaya bahasa..

Aku jg lebih suka berbahasa normal (cenderung agak formal) dengan rekan kerja. tetap bisa canda-candaan juga. Spt yg biasa.. Tapi emang aku agak ga suka dengan style "Gimana.. gimana boss?" "Hei boss, sini dulu dong.." (dgn gaya akrab) either itu emang ke boss ato ke bawahan, ato ke rekan, dsb.. Ntah kenapa aku justru merasa itu intimidating.. ato justru faking.. (bagiku ya.. ga tau menurut org lain yg dah biasa) Ntahlah.. aku ga nyaman aja mendengarnya.. Aku menemukan itu di JKT sih.. Di Bdg sih normal2 aja ;)) Semangat om! :D

Unknown said...

ya ampun Credo... lu ngerti banget maksud gua...

hiks, terharu gua... Setuju banget gua ama lu.

terima kasih ya... semangat juga om (kalo om gua suka, dari pada bos.)

Credo said...

Khikhikhiek..

Diih, sukanya "om-om".. Tuh, ada Om Bong >:)