Dari beberapa Papers yang udah gua baca (ketahuan banget baru dikit), semuanya berbicara mengenai MIMO. Sebenernya gua udah sering sih denger kata ini, cuma gua baru ngeh aja sekarang.
MIMO atau Multiple Input Multiple Output adalah suatu sistem dengan mengunakan lebih dari satu antena di sisi pengirim maupun penerima. MIMO ini kakak-nya SISO (Single Input Single Output) yang dikembangkan jadi MIMO. Mereka punya sepupu namanya KIKO, dan sekarang dia tinggal di Jepang (Maksud loe?!!)
MIMO atau Multiple Input Multiple Output adalah suatu sistem dengan mengunakan lebih dari satu antena di sisi pengirim maupun penerima. MIMO ini kakak-nya SISO (Single Input Single Output) yang dikembangkan jadi MIMO. Mereka punya sepupu namanya KIKO, dan sekarang dia tinggal di Jepang (Maksud loe?!!)
Kalo diliat dari gambar pastinya sistem di atas punya sensor khusus untuk mengetahui antena mana yang seharusnya sedang aktif. Gua biasa mendengar istilah Intellegent Antenna nih untuk istilah ini. Kayaknya sistem ini mesti menggunakan itu. Dan pastinya sistem ini juga erat kaitannya dengan SDR (Software Defined Radio)-TA gua waktu kuliah.
MIMO ini tergolong dalam teknologi baru diblantika pertelekomunikasian. Dia dipercaya mampu mengatasi bottleneck kapasitas trafik pada koneksi Internet intensif, semisal HSDPA-3.5G Wireless Network. Kuncinya terletak pada satu titik; pada MIMO propagasi multipath, yang notabennya adalah kerugian pada sistem transmisi biasa, disulap menjadi keuntungan buat user.
Kalo dibandingin ama sistem antenna single, MIMO punya banyak keuntungan:
1. Kapasitas gain dapat diketahui di band eksisting. Gak ada free Space loss tambahan.
2. Diversity penerimanya sama dengan banyaknya antena penerima.
3. Gak ada penambahan ISI (Intersymbol Interference).
Tapi ya dimana-mana ada keuntungan ada kerugiannya. Kerugiannya MIMO itu terletak pada satu: Penambahan rangkaian RF dan pemrosesan sinyal yang jauuuh lebih kompleks dan rumit.
Baca dari:
[1] Alexander N. Lozhkin. Novell Interactive MAP Detector For MIMO Communication. Japan. 2005.
[2] Satoshi Takahashi, etc. Path Loss Dependence of Delay Spread in MIMO
Transmission. Japan. 2005.
[3] Simon Hirst. Capacity of Space-Time Bit-Interleaved Coded-Modulation
QPSK Codes in Quasi-Static Fading. University of York-UK. 2005.
NB: kalo baca papers-nya ketahuan deh. Yang gua baca cuman bagian Introduction-nya doang. Hikikikikikik…
No comments:
Post a Comment