Gue: Males banget kali pak gue..Pembicaraan kali itu perihal kemalasan gua nyuci mobil. Sebenarnya pernyataan dia itu cukup menjawab pertanyaan besar gua selama ini:
Driver: Gue juga males kali bos. Tapi kalo gak dipaksain yah gak akan pernah bisa sih.
Gimana caranya mengatasi kemalasan?sebab, biasanya kalau alasannya udah males pasti gua menyerah. Hmm.. nice answer dari pak driver yang satu itu.
Pada kesempatan lain.
Gue: Siapa Pak yang nelpon?waktu berlalu beberapa detik.
Driver: Temen, dia kuncinya hilang. Tadi sih duduk di situ, di tempat bos duduk. Baca koran.
Gue: Oh... gak ada tuh.
Driver: Bos, maaf bos, coba tolong lihat dong bos di bawah sana. Kesian.Spontan gua kaget banget mendengar kata itu: "Kesian." Udah lama banget gua gak mengerti akan hal tersebut. Mungkin karena udah kelamaan tinggal di kota Jakarta yang penat ini, membuat kasih gua menjadi luntur dan pendek. Udah lama juga gua gak mencurahkan kasih gua ke orang lain dengan total seperti itu. Setidaknya kasih yang mengharuskan gua sedikit berusaha. Biasanya gua akan langsung bilang gak bisa or gak ada. Atau, itu kan urusan loe. Hmm.. kali ini gua diingatkan. Entah dari mana pengaruh yang membuat kasih gua putus dan pendek seperti itu. Tapi nampaknya gua harus kembali berubah seperti dulu. Tulus membantu orang dan mau membantu orang.
Beberapa saat gua mencari sekeliling bangku di samping bangku kemudi yang sedang gua duduki. Dan ternyata memang kuncinya berada di situ. Akhirnya, kunci ketemu dan dikembalikan kepada driver lain yang membutuhkan itu. Gila, ketidakpedulian gua itu parah ternyata.
Terima kasih kepada para bapak-bapak driver, yang selalu setia menemani dan mengajar-ajari anak muda yang satu ini. Semoga bapak-bapak sekalian beserta keluarga diberkati Tuhan. Amin.