Friday, December 07, 2007

Saarbrucken

Gak tau tiba-tiba pengen nulis aja tentang kota ini

Nyombong dikit, waktu di Eropa 3 tahun silam, gua pernah secara tidak sengaja berada di kota ini. Yang gua suka dari kota ini adalah namanya. Saarbrucken.

Sa seperti pada sapi
ar seperti pada bakar
bru seperti pada brutal
ken seperti memungkin-kan ala Pak Harto (hahahahaha...)


Jadi ceritanya dari Hamburg kami mau ke Milan Bergano di Italy. Tapi sebelumnya kami harus nyampe di ??? (lupa nama kotanya) untuk naek pesawat. Nah dari sana baru ke Milan Bergano. Tapi ternyata kami gak berhasil mengejar jadwal keberangkatan pesawat, sehingga kami tertinggal sekitar 20 menitan. Sebenernya sih bisa asal supir bus-nya mau lari di atas 60 Km di Jalan Tol. Dasar orang Eropa terlalu patuh, sehingga kami serombongan ada sekitar 15 orang gagal ke Milan.

Sang supir akhirnya menawarkan untuk menghantarkan kami ke kota terdekat sehingga kami bisa pergi ke Paris. Memang awalnya setelah dari Milan Bergano kami ke Paris. Ternyata rencana bersenang-senang di Italy mesti gagal nih. Hmm... ya sudahlah.

Kota kecil tempat kami diturunkan itu adalah Saarbrucken. Kota kecil dibagian selatan Jerman dekat dengan perbatasan ke Perancis. Kami hanya menghabiskan sekitar 2 jam di kota itu. Tidak sempat berjalan-jalan apalagi berkeliling. Jadi hanya bersenang-senang disekitar stasiun kereta saja. Tidak jadi naik pesawat jadinya naik kereta.

Saarbrucken. Kotanya sih gak besar-besar amat, tapi dibanding kota-kota di Indonesia, tentu ajalah masih lebih baik. Gua suka udaranya. Gua suka orang-orangnya. Gua suka lingkungannya. Gua suka bangunan-bangunannya: bangunan tua eropa. Walaupun dibawa kekuasaan Jerman, rasa dari kota ini sangat Perancis. Terutama makanannya. Bahasa dan aksen yang dipakai juga masih kerasa Perancisnya. Begitu pula dengan fesyennya.



Enaknya kota-kota di Eropa adalah, keberadaan loker untuk nyimpan bagasi. Loker tersebut bisa kita sewa dan kuncinya kita bawa hanya dengan kurang dari 1 Euro. Hmm.. kebayang deh kalau mesti jalan-jalan di kota itu tapi mesti sambil tenteng-tenteng bagasi, piuuhh... pasti capek banget. Mana bisa juga foto-foto kalo gitu mah.


Seperti pada kota-kota di Jerman pada umumnya, coklat adalah makanan murah meriah nan megah untuk di lahap. Cuma 2 Euro tapi udah cukup untuk persediaan sebulan. Hahahaha... gak mungkin banget. Banyak banget lah pokoknya. Dan seperti kota-kota di Eropa pada umumnya juga, masakan-masakan di sana kurang berbumbu. Hambar banget. Makanya gua gak terlalu suka di sana.

Gua sempetin juga duduk-duduk di halaman stasiun kota ini. Ada semacam lapangan besar dan berundak di sana. Bertemu juga beberapa orang Indonesia dan sedikit bercakap-cakap dengan mereka. Nampaknya mereka sedang terburu-buru. Duduk-duduk sambil memandangi orang bule berlalu lalang seru juga. Udaranya lumayan sejuk dan yang pasti nggak berpolusi.

Saarbrucken, memang hanya salah satu kota kecil singgahan yang pernah gua lalui. Tapi entah kenapa, gua masih inget betul yah ketenangan di sana. Kota itu seperti membawa kedamaian dalam hati. Enaklah buat beristirahat.

2 comments:

Credo said...

Hihihi, betul-betul deh spt katamu.. Ada angin apa ini tiba2 ingat Saarbrücken :D

Unknown said...

Gak tau. Kemaren waktu mengendara motor tiba-tiba inget aja.

Pengen lagi kali ke sana.

Hehe.