Nulis di antara para teknokrat emang gak gampang, secara lingkungan sekitar gua ya orang-orang teknik. Kalo gua nulis sesuatu yang tidak ilmiah langsung dikomentari:
“Apaan tuh gak ada gunanya, curhat-curhatan gak jelas gitu”
Gua sendiri punya pengertian yang berbeda tentang itu. Gua membahasakannya Tulisan yang mengisi jiwa. Tulisan ilmiah memang baik, tapi seorang manusia tidak seharusnya melulu memberi makan pikiran dan pengetahuannya saja. Gua juga gak pernah mau gua search ke google, tapi gak ada bahan yang gua butuh. Tapi tetep, ada saatnya di mana seseorang jiwanya haus dan hanya dipenuhi oleh orang lain. Tujuan inilah yang membuat gua suka berbagi tentang kesenangan, kegemaran, keluh-kesah kehidupan gua, pengalaman hidup gua kepada orang lain (Selain tentunya keinginan gua untuk menjadi populer. Ihikhikhikhikhik…)
Kegemaran menulis hal-hal seperti ini tentunya diawali dari kegemaran membaca hal-hal serupa. Gua suka banget baca pengalaman hidup seseorang, membaca isi hati seseorang ataupun membaca catatan harian seseorang. Itu tuh bagaikan membaca buku kehidupan dari orang tersebut sekaligus melihat cara pandang dia akan sesuatu. Hal ini amat baik kalo gua bilang. Saat seseorang dapat menggali tentang orang lain, apa yang dirasakan orang lain, melihat perbedaan cara pandang kita dengan orang lain, memetik pelajaran dari orang lain tentang suatu kasus kehidupan, dsb. Dan emang siapa sih yang nggak bangga kalo seseorang mempercayakan suatu cerita kehidupannya pada kita.
Kesimpulannya: Emang manusia itu beda-beda. Ada yang begini, ada yang begitu, ada yang begono ada pula yang begajrut (entah apa itu maksudnya). Tapi satu hal yang pasti, manusia membutuhkan manusia lain untuk hidup. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lahiriahnya, melainkan pula kebutuhan batiniah-nya, baik sadar atau tidak sadar.
No comments:
Post a Comment