Yang menjadi sorotanku adalah ketika foto profil yang digunakan adalah gambar dari si pemilik account dengan satu atau orang yang dia sayangi atau kasihi. Terutama yang hanya satu orang. Untuk sepasang suami istri mungkin hal ini adalah hal yang lumrah, walaupun sebenarnya banyak juga pasangan yang tidak memasang foto mereka berdua. Namun untuk mereka yang masih dalam tahap menjajaki, ataupun mereka yang berfoto bersama sahabatnya,
menurut saya itu adalah hal yang sangat luar biasa. Aku salut kepada mereka.Saya sendiri tidak bisa seperti itu.
(Btw, koq ini kata ganti orang pertama berubah-ubah mulai dari Gua, Aku sampai Saya yah. Bukti ketidakkonsistenan diriku nih).
Sebenarnya banyak beberapa koleksi fotoku bersama orang-orang terkasih. Ada hasrat juga sebenarnya untuk memasang foto-foto tersebut di foto profilku di Facebook, di Friendster ataupun tempat lainnya. Saat memasang itu aku seperti mendeklarasikan bahwa:
Ini lho orang yang ku kasihi. Yang dekat denganku. Yang berarti dalam hidupku dan mengisi kehidupanku.Sebenarnya sih wajar saja yah, Tuhan menempatkan orang-orang tertentu di dalam kehidupan setiap orang. Dan memang sistemnya seperti itu. Tidak mungkin Tuhan menempatkan semua orang di dalam kehidupan seseorang. Pasti Ia akan memilih orang-orang tertentu yang akan dimasukkan dalam kehidupan orang tersebut, untuk membantu dia, untuk menjaga dia, untuk bersama dia melalui fase demi fase kehidupan. Dan aku percaya akan hal tersebut.
Namun itulah kelemahanku.Aku tidak ingin orang tersebut tahu bahwa aku membutuhkan dia. Aku terlalu gengsi. "Emang siapa pula yang butuh loe? Gak ada loe juga gua sanggup koq bersenang-senang."
Atau pun juga keterbatasanku adalah aku tidak ingin orang lain tahu bahwa aku dekat dengan seseorang. Takut diledek-ledekin atau apalah. Takut dicap apalah oleh orang-orang lain. Takut distempel bahwa "oh.. mereka dekat, jadi jangan diganggu gugat."
Hal lain, aku takut kalau saat aku memasang foto profilku dengan teman dekat yang satu, teman dekat yang lain merasa kurang dihargai. "Oh.. ternyata selama ini gua cuma nomor dua di mata Sahat." Atau, "Oh.. ternyata dia sudah punya yang baru yah." Aku takut menimbulkan kecemburuan. Akh, begitu banyak pertimbangan dan ketakutanku.
"Sekarang coba semuanya diputar balik."Bagaimana jikalau suatu waktu ternyata seseorang memasang fotoku bersama dia di foto profil account situs jejaring atau avatar-nya? Apa responku?
Hmm... sejujurnya, jikalau aku mengenal orang tersebut dan mengasihi dia, tentu aku akan menjadi sangat tersanjung. Aku akan berterima kasih kepadanya. Aku merasa spesial.Tetapi kalau tidak kenal. Aku malah bertanya-tanya. Oh.. selama ini ternyata dia menghargaiku yah. Ehmm.. wow! Great! Tapi mungkin berhenti di situ saja. Aku biasanya malas untuk mengenal orang lebih dalam. Tapi biar bagaimanapun aku tetap tersanjung. Itu berarti hidupku berarti untuk orang lain. Wow! Great!
So, sebenarnya adalah hal yang baik yah memasang foto profil saat kita bersama dengan orang-orang terkasih dan tersayang. Hanya saja aku takut hal itu membuat sesuatu yang kontroversial. Mungkin bisa dengan mengganti foto profil kita sebulan dengan yang satu, sebulan lagi dengan yang lain, sebulan lagi dengan pacar, sebulan lagi dengan sahabat, sebulan dengan keluarga, sebulan dengan binatang peliharaan, sebulan sendirian, dsb. Biar adil. Tetapi nampaknya agak sulit hal tersebut saya lakukan, karena saya agak malas mengganti foto profil. Biasanya itu bisa terpajang selama 6 bulan atau bahkan sampai ditutup account tersebut.
(Ribet amat sih 'hat!! Foto profil aja mesti dipikirin segitunya)