Un-Ramah Person

Salah satu masalah yang gua hadapi semenjak gua kerja di Ericsson adalah I tent to be un-ramah person. Gak tau kenapa ya, semenjak gua kerja di Ericsson ini keramahan gua koq menurun ya? Sejalan juga ama kepedulian gua akan orang lain. Atau itu perasaan gua aja yah??

Sebenernya gua percaya kalo seorang pria itu emang bakal makin sempit kehidupannya, sampai pada akhirnya mentok di dirinya dan keluarganya. Dan emang reduksi itu berlangsung perlahan-lahan sejalan bertambahnya umur, sehingga gak kerasa tapi tiba-tiba udah kebentuk aja dunia seorang pria. Atau bisa di sebut, dunia pribadi seorang pria.

Nah, yang gua heran. Kali ini gua koq bisa merasakannya. Gua jadi kurang mendengarkan orang lain. Kurang memperhatikan orang lain. Kurang begitu mau kalo diajak ngobrol orang lain. Gak mau "memaksakan" diri untuk mengerti orang lain, minimal ngikutin jalan pemikirannya aja, aduuuhhh... males banget. Padahal kan orang lain butuh gua juga.

Gak tau yah kenapa. Apakah karena gua yang emang sibuk banget? Apakah karena gua yang sombong karena pendapatan yang besar? (atau di kenal besar sama teman-teman sejawat?) Atau karena emang gua bertambah dewasa aja? Atau karena emang kultur kerja tempat baru gua, yang emang perusahaan asing, berjiwa seperti itu? Hmmmhhh... kurang paham juga sih.

Tapi rasanya perubahan ini gak baik juga. Mungkin ada sisi positifnya. Tapi rasanya banyakan sisi negatifnya. Hmmmhhh... kalau begitu rasanya gua harus mulai ambil tindakan. Gua mau berubah. Kembali memperhatikan orang lain. Kembali tertarik dengan kehidupan orang lain. Emang gua juga diciptakan buat itu sih. Membantu orang lain. Hehehheehe...