Emang susah kondisi negara ini. Setelah gua membandingkan antara sistem di Multinational Company yang sekarang gua tinggal dan Local Industry sebelum perusahaan gua yang sekarang ini, emang keliatan banget ada jarak yang sangat jauh antara keduanya.
Dari sistem keteraturan jangan ditanya deh. Di MNC tuh rapih teratur banget. Sumber daya manusia yang berani dibayar juga gak tanggung-tanggung. Pelatihan-pelatihan yang dikasih ke pegawai juga banyak. Belom lagi biaya riset yang wuiddiiihhhh gak kehitung.
Sementara kalo di Industri lokal, hiks. Terseok-seok. Berusaha serapih mungkin, seteratur mungkin, namun sulit. Berusaha meningkatkan biaya riset, mentok di modal. Wuiiihhh... emang sulit. Mana industri lokal di negara ini satu demi satu berguguran lagi. Dan herannya, gak semua orang menyadari ini. Bahkan, pemuda-pemuda pilihan bangsa pun sepertinya sudah lupa sama sekali akan hal ini. Banyak yang terlena dengan bayaran dan gaji tinggi yang ditawarkan MNC. "Ya iyalah, dari pada hidup miskin melarat terus kerja diperusahaan lokal, mending cari yang gajinya tinggi." Giling segitunya kebutuhan manusia akan uang.
Tapi bukannya mustahil. Hal seperti ini hanya membutuhkan ketekunan aja. Siapa yang memilih tekun pasti berhasil.
Gua sendiri pengen banget mengambil langkah aktif meningkatkan devisa negara (walaupun kecil banget) lewat industri dalam negeri. Kira-kira industri apa yah??? Belom punya modal, belom punya pengetahuan. Mungkin sebaiknya gua lakukan apa yang terbaik dari apa yang gua punya sekarang dulu aja. Nti kalau ada kesempatan, akan gua usahakan sekuat tenaga gua. Gua yakinlah, kalau untuk tujuan mulia, pasti dibantu Tuhan.
Viva to Indonesia.
No comments:
Post a Comment