Tuesday, February 26, 2008

Menjadi Seorang Dirijen Paduan Suara

Berikut beberapa wawancara singkat pembuka wawasan ketika gua memutuskan menjadi seorang dirijen di Paduan Suara:


Imam Bambang Kristianto (Dirijen PSM ITB 1997-2004)


Kalo nurut gua yang paling penting menjadi seorang dirijen itu adalah Gesturnya.

Awalnya gua menyepelekan mengenai hal ini. Ternyata ini bener banget dan susah banget. Gestur dari gerakan-gerakan yang kita buat sebagai dirijen seyogyanya dapat membawa paduan suara ke arah yang kita tuju. Susah banget cuy! Kadang gua udah buka tangan selebar-lebarnya mau minta Fortesimo, mereka masih biasa-biasa aja tuh. Giling! Belom lagi detail-detail kecil seperti gua pengen mereka nyanyinya yang satu forte sementara yang lain messo. Piuuuhhh...! Ini penting banget. Gimana juga kalo gua pengen mereka itu nyanyi dengan suara yang sedih (bukan mukanya), pusing bo! Nah, di sinilah kekompakan antara dirijen dan suatu paduan suara dituntut. Kesehatian yang dibangun lewat hubungan sehari-hari. Bayangin aja, kan banyak tuh penyanyi-penyanyi yang gak mau nurut ama dirijennya (yang pada suka sok tahu itu..), nah kalo ada yang kayak gitu gimana?

Indra Listianto (Dirijen ITB Choir, Magnificat Choir-Bandung)

Menjadi dirijen is all about determination!

Pertama gua denger ini gua gak ngerti maksud nih Bapak. Begitu beliau me-launching kata ini yang diotak gua malah ada pelajaran Matematika waktu SMA tentang determinasi. Hehe. Ya gimana, orang bahasa inggris gua gak bagus-bagus banget. Namun setelah beberapa bulan gua terjun menjadi dirijen, that determination finally i could understood. Ketekunan yang berorientasi pada tujuan (Mak... bahasa gue). Ini betul, dan susah banget. Ini tantangan yang sangat berat untuk seorang dirijen. Bagaimana kalau kita udah ajarin berulang-ulang nih orang nyanyinya masih salah juga, ampe butek gak berubah-ubah, belom lagi sikapnya yang ketus dan sok tahu, maaak... susah kali. Di situlah determination dibutuhkan. Ketekunan. Terus mengeksplor dan mencari cara untuk memperbaiki paduan suara yang kita pimpin. Dengan terus belajar dari perkembangan dunia paduan suara tentunya (baiknya sih internasional. hahahahah).

Gue sendiri (Dirijen cabutan NHKBP Tj. Priok Timur)

Dirijen adalah seseorang yang berimajinasi tinggi dan dapat menciptakan musiknya sendiri

Ilmu gua sih belom terlalu tinggi baru segitu. Gua baru nyampe tahap di mana seorang dirijen itu harus berani bereksperimen, berani mengambil resiko dan berani berimajinasi. Hehe. Mantap kan!

PS: Buat kamu-kamu yang mengerti akan topik ini, kasih masukan dong niscaya deh akan gua pertimbangkan dan mungkin akan gua praktekan di PS yang gua pimpin.


7 comments:

Anonymous said...

hihihi kasian ga ada yg komen. thx udh jd pelanggan setia blog gw ;p

Unknown said...

Maksudmu?
Aku tidak terima perlakuan burukmu?
Memangnya aku hidup dari comment saja?
Ehmm... iya sih. Huehuehuehuehueheuheu.

IYA said...

Haduh kalian garing....
klo kata gw jadi dirigen pegel hehe karena harus ngangkat2 tangan terus kan biar gesturnya bagus

Unknown said...

Ya elah...

Loe kalo lagi dirijen-in yang penting suara angklungnya bagus kan? Mana peduli lagi tangan kaya apa bukan...

Merlyna said...

i didn't know you are a conductor! Cool!

well, i am no longer a conductor, but i was, had been a conductor of some choirs, including the beloved itb choir of course.. and the PSM-Kristen ITB (Maio) (and others).

I like to think of a choral composition as a painting or a narrative framed with beautiful music. The music is set to the text and its function to underline, enhance, delineate the essential color, mood, quality, and meaning of the text. Conducting is about transforming the repertoire into art that is beautiful not only for the ears but also for the souls. Conducting is about communicating the music and the soul of music to the singers and reflecting them back to the audience.

The quality of a conductor is reflected in his/her choir. His attitude, emotion, and expression and his ability to transfer these into gestures and methods (a set practical how-to list -- in theory and practices).

In essence, a good conductor is more than just a good musician/singer, he/she should be a good communicator who is expressive, has imaginative mind but who can also be pragmatic.

Unknown said...

to m lim

Thanks yo... it's so inspiring. And as I said, I'll write it in my white book (if there's any. Hahahaha)

Unknown said...

Udah nonton film The Chorus?
Prinsip gesture & determination kayaknya implicitly bisa keliatan feelnya di film itu deh..
Cuman ya namanya film ya.. it's played by an actor ya, not by real conductor.