Wednesday, May 28, 2008

Minicity

Ikut-ikutan Yustika main mainan baru.

Ini mainan barunya:

http://sahat.myminicity.com/


sementara ini contoh yang udah expert banget:

http://engel.labiro.myminicity.com/

Jauh banget yah bedanya.
Hehe.

Tuesday, May 27, 2008

Bangkit

Gua suka banget iklan ini.



Terbukti! Dedy Mizwar adalah aktor yang hebat, bahkan sangat hebat.
Gesturnya, suaranya, detail tiap bagiannya.
Lihat saja, tiap bagian adalah unik, dan yang paling penting tepat guna dan tepat sasaran.

Bravo buat Dedy Mizwar.
Dan semoga, banyak orang yang tersentuh lewat iklan layanan masyarakat ini.

Mari, bangkitlah Indonesiaku!!

Monday, May 26, 2008

Introducing


Fajar ...

Jelek banget dalam hati gua nama yang dikasih Bapaknya. Fajar. Yah... gak keren banget gitu lho namanya. Emang sih ponakan baru gua ini lahirnya ketika fajar mulai menyingsing. Tepatnya pukul 4.30 pagi, hari minggu, 5 mei 2008 kemarin.

Puji Tuhan, proses bersalinnya lancar-lancar aja. Gua nganterin Kakak gua ke RS jam 3 sore hari sebelumnya, esok harinya sudah lahir.

Gua sih udah mikirin nama yang lebih keren gitu lho. Misalnya:

Eowyin Adrenal (Supaya dia suka tantangan yang beradrenalin tinggi), atau
Maresta Arwando (ngarang banget...), atau apa kek yang lebih keren.
Dari pada Fajar bla-bla-bla. Nti kalo dia mo ikutan Indonesian Idol namanya kan jadi gak menjual banget. Hehehe.

Pun begitu gua mah ngikut aja atuh nama yang dikasih orang tuanya. Nama kan berarti doa. Yah, gua berharap siapapun nama dia nanti, doa orang tuanya selalu mengikuti dia di sepanjang kehidupan dia.

Gua sebagai Tulang-nya (Bahasa Batak. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan paman. red), mengucapkan:

Selamat Datang ke dunia ini.
Selamat bergabung di keluarga kita.
Selamat hidup bersama Tuhan sepanjang hidupmu.
Amin.

Btw, abangnya dia pakai nama yang gua berikan lho. Mario. Hehehehehehheehe. Lucu deh.

Friday, May 23, 2008

Besok Mesti Jogging

Gua punya banyak banget ambisi di masa muda gua ini.

- Gua mau jadi entrepreneur muda. Gak usah gede-gede yang pasti mengorganisir suatu business venture dan resiko di dalamnya. Tapi apa yah? Ampe sekarang gak ketemu-ketemu

- Mau makin jago maen pianonya, terutama jenis musik Jazz.

- Masih mau rekaman juga, jadi artis muda.

- dll.

Tapi kayaknya itu semua gak akan bisa gua capai deh dengan gaya hidup tak sehat seperti ini. Dulu waktu di Bandung masih mending, masih sering jogging dan fitness juga. Kalau sekarang, praktis olahraga gak pernah. Stretching di pagi hari aja udah gak pernah lagi. Mana makan sering terlambat dan istirahat kurang.

Bahasa teknisnya, tubuh gua gak support untuk beban yang seberat ini. Kayaknya tubuh gua ini mesti di-upgrade. Yaitu dengan berolah raga dengan teratur. Mustahil rasanya cita-cita ini semua terkejar kalau masih seperti ini kesehatan gua.

Gua yakin betul, yang masalah bukan penyakitnya. Bisa aja gua ke dokter terus sembuh, terus bentar lagi sakit lagi. Yang salah itu gaya hidup gua. Dan rasanya itu jauh lebih penting untuk dibenahi dari pada ke dokter-dokter mulu.

Dan itu semua harus dimulai esok pagi. Dengan berolah raga pagi nanti.

Hai pemalas bangunlah! Jangan tidur terus kayak kebo!

Turut Berduka

Untuk seorang kawanku di sana, yang aku tak tahu kondisinya bagaimana sekarang
Seorang ksatria wanita yang gagah perkasa dan lemah lembut bersamaan
Kiranya Tuhan menguatkan dirimu dan menguasai engkau di masa berduka ini

Setelah kehilangan kedua orang tuanya, kini giliran kakaknya harus mendahului dia ke Surga. Tidak memiliki kedua orang tua saja sudah sulit, bagaimana dengan kehilangan lagi seorang kakak. Hmm...

Aku biasa melihat dia sangat kuat. Ia adalah seorang wanita yang memang tegar, sangat mandiri dan tak bergantung serta tidak manja. Nampaknya Ia sudah membiasakan diri dengan kehidupannya.

Kali ini, aku tak tahu apa yang sedang ada dibenaknya. Namun, sore tadi, aku berpikir, bisa saja kali ini imannya runtuh. Mengapa tidak. Bisa saja kali ini ia berteriak kepada Tuhan:

MENGAPA TUHAN?!! MENGAPA!!

Aku benar-benar tidak tahu kondisinya sekarang. Hal ini luput dari pengamatanku. Itu semua karena kesibukan yang tidak berguna itu. Jikalau saja saat ini aku sedang bersamanya, mungkin akan kutanyakan hal ini langsung kepadanya.

Aku tahu juga, aku tidak bisa menghibur dia. Hanya Tuhan sendiri yang bisa berkata-kata dan menusuk ke dalam hati pada masa berduka seperti ini. Dan itu adalah lebih baik. Aku akan berdoa kepada Tuhan, agar Ia terus menjagai temanku itu. Di kala duka seperti ini, agar Ia tetap percaya dan berserah kepada Tuhan.

Hah... bobroknya diriku. Bukannya memberikan porsi lebih kepada hal-hal penghiburan seperti ini, aku malah menikmati kesibukanku yang sebenarnya palsu dan dibuat-buat itu. Menghibur teman adalah lebih nyata, lebih riil dibanding kesibukan pelayanan itu. Ah, bodohnya aku tidak memberikan waktu lebih.

Setidaknya aku akan menghaturkan doaku kepadaNya malam ini. Saat semua mungkin sudah tertidur, aku berdoa agar Tuhan membisikan rahmatNya kepada temanku. Agar saat ia terbangun esok pagi, ada suatu harapan yang besar yang dia peroleh.

Ya Tuhan...
Engkaulah yang empunya segala sesuatu
Engkau juga yang empunya kami.
Engkau yang menawan hati kami,
Engkau juga yang menguasai kami.
Di sana Bapa, seorang teman, mungkin sedang terbaring lengah imannya.
Aku berdoa Tuhan, supaya Engkau tidak melupakan dia.
Kuatkan dia selalu dalam masa seperti ini.
Hanya Engkau yang mampu menghibur dia, biarkanlah Ia mendengarkan Engkau senantiasa.
Juga kesehatan dia dan keluarganya,
agar jangan mereka sendiri lupa untuk menjaga dirinya di kala berduka.
Amin.



Wednesday, May 21, 2008

Perpisahan

I don’t even know why he was telling me this

I even never ask about them these lately

Tiba-tiba sms itu muncul

Aku tidak kaget sih mendengarnya

Hanya sedikit terheran kenapa bisa seperti itu

Kalau hal ini terjadi setahun lalu

Mungkin gua akan mampu untuk turut merasakan dukanya

Tapi saat ini, jujur saja

Aku mendengarnya hanya sebagai sebuah berita

Dan kemudian menaikan sebuah harapan dan doa kecil

Agar supaya mereka baik-baik saja

Setidaknya kasih persaudaraan itu tidak rusak karena perpisahan ini

Aku malah sedikit cemas dengan kekasih jiwaku yang wanita

Aku menerka, nampaknya ia yang akan lebih terpukul dengan hal ini.

Tidak tahu juga, bisa juga tidak.

Sementara dari pihak yang satu lagi, aku sudah mendengar

Nampaknya dia kuat.

Aku senang mendengarnya.

Kaget sekali kenapa bisa seperti ini.

Mereka tampak sangat romantis beberapa waktu lalu kami bertemu

Tapi, siapa bisa melawan waktu.

Nampaknya semua terungkap, dan mungkin dari pada makin terlambat, ini adalah jalan yang terbaik.

Hmm… ingin tahu juga kira-kira apa yang ada dipikiran mereka saat ini.

Apa yang kira-kira ada dibenak mereka saat ini.

Apakah pekerjaan mereka terganggu?

Apakah mereka sangat terpukul?

Ah, aku berharap mereka baik-baik saja.

Untuk kamu dan kamu, dua kekasih jiwaku

Tetaplah kuat.

Jangan lengah iman sekalipun memang hal ini terasa berat.

Dan kuberdoa, semoga kalian baik-baik saja

Selalu


Tuesday, May 20, 2008

Syesha Mercado

Finally she’s got eliminated from AI show. Since the beginning this singer has captured my heart. I saw her in the 1st audition. She and his big-sharp voice and perfect technique started to annoy me to follow this show. And yet, I followed this AI show only to watch her. Gosh she has a really perfect singing technique.

I even collected all of her mp3s performance on this show. Here are my comments in each song:

- 1st Audition: Freedom. She captured my heart with her high notes without using falsetto. I know it so much; to have that kind of voice I must learn it for years.

- Hollywood week: Chain of Fools. Although her voice was vanished that day, but she still struggled. Even she was using writings for the interview. The result was awesome. She sang very big and sharp like usual. Gosh it was so great. No excuse for a singer. She proved it.

- Tobacco Road. Nice alto. Big low register. Awesome high notes.

- Me & Mr. Jones. I already heard Michael Buble version of this song. I love Michael Buble. But for this song, I definitely like Syesha version. Her crescendo and finish with soft voice; only her could do that among other contestants.

- Saving all my love. Again her beautiful voice with her sharp notes.

- Got to get you into My Life. She proved it, she’s on bit.

- Yesterday. I never love any songs from The Beatles. But since Syesha sang itu, I start to love The Beatles song. She could turn that song to her own music. Listen to it, then you can understand that she is a great singer.

- If I Was Your Woman. What a voice!!! She was so stunning in this song. Full of emotion.

- I Will Always Love You. I agree with Simon on this song. Her first part was so beatuful and soft. But the second part, she must be more grande that that.

- I Believe. The best technique among her performance in this AI season. She was whistling. Only few people can do this. And it’s just for people that really know how to sing. Say it: Mariah Carey, Kelly Clarkson.

- Vanishing. She started to show her emotions in her song. I lover her voice in this song. It seems like listening Whitney Houston singing Mariah song. She proved it in this song that she has wide voice range.

- One Rock & Roll to Many. Broadway style. So pretty, so sexy. On American Idol history, only Syesha could conquered this kind of performance. Gosh, I love her. She met her style.

- Hello. I remember Melinda Doolitle was very suitable in this kind of song. I love her too. And I like it when Syesha sing this kind of song also.

- I Thank U Lord For The Night Time. My best and favorite song that Syesha ever sang in this competition. Her style, her voice, the music, the lyric, the song it self.

- Proud Mary. She proved it. She is a singing actress. Her body is sexy and she dance very sexy. She sang this song like she was in her own concert. It was just like 3 months more practicing, but actually it’s only a week.

- A Change Gonna Come.THE BEST PERFORMANCE OF HER IN THIS SEASON. I saw her like a legendary singer. Like I saw Aretha Franklin was singing.

- If I Ain’t got you. I was so surprised with her ending in this song. What a technique. Only she can do this, in this competition.

- Fever. Her voice was so beautiful. Again, only she can do this on the whole AI competition. What a great singing actress.

- Heat Me Up. Her voice is so suitable with this kind of song also. Very current, very up to date, very fresh.

I start to ask, why my favorites singers in American Idol only finish on 3rd place.

- Elliot Yamin

- Melinda Doolitle

- Syesha Mercado

But, looking Elliot and Melinda now is just such a great soulful singers, I feel no regret to pick them as my favorite’s singer on 5th and 6th AI competition. I believe Syesha will also grow as great singer. Then actually I will not following who will be the next American Idol. I don’t like it anymore. Now this show is turn to be a Popular Contest. Archuletta with so many girls fans because of his cute face. What a show AI right now. Weird!! In past, Constantine Maroulis could not win just because of his cute face, also with Chris Richardson. But now I can’t believe Michael John was eliminated but David Cook wasn’t. Also Carly Smithson was eliminated but David Archuletta not.

But that is a show. I shall not take it too personal actually. Overall, I like this season more than previous season.

Mimpi Sudah Menikah


Semalam aku bermimpi kalau aku sudah menikah. Masih keluarga kecil sih. Hanya aku dengan sang istri. Aneh, sepertinya aku pernah melihat wajah istri dalam mimpiku itu, tapi siapa ya. Sepertinya mirip seseorang tapi entah siapa. Hihihihi. Lucu banget mimpinya.

Jadi istriku itu (istri dalam mimpi, dan gua gak kenal dong siapa dia, aneh banget), dia menunjukkan kamar kita berdua. Tidak terlalu besar tapi cukuplah. Yang pasti kami belom punya rumah sendiri. Ada suatu lemari besar di samping tempat tidur kami. Tempat tidurnya keras, tidak empuk. Waktu itu yang dipikiran gua mau beli kasur baru. Hehe.

Kemudian kami bersenda gurau. Dia tampak malu-malu, sementara gua lebih agresif. Hihihihi. Gua lebih sering memeluk dan mendekap dia, sekalipun dia nampaknya malu-malu. Hihihi. Kemudian kami ngobrol, tertawa bersama, minum bersama (toast), bercumbu (censored), all on our bed. Wah, pokoknya romantis abis deh. Gua seneng banget dengan istri gua itu; sang istri dalam mimpi yang gua gak kenal.

Ternyata punya istri itu enak. Hmm… aneh banget deh mimpinya. Yah, minimal ini menambah semangat gua lah untuk segera memiliki keluarga. Hahahaha.

Yang anehnya, tiba-tiba datang dua fotografer gitu ke kamar kami untuk memfoto kami. Untung kami belum terlalu jauh, jadi masih dalam kondisi normal dan berbusana di fotonya. Udah kayak foto pre-wedding (padahal kan udah wedding). Terus kami berfose sangat romantis. Sang istri itu, tetap malu-malu. Hihihihihi.

Aneh!

Tuesday, May 13, 2008

Kesehatan Kurang Baik

Kesehatan lagi kurang baik nih...

Mau ijin masuk tapi kan gak mungkin, secara dikejar deadline dari sana-sini. Yang paling mungkin adalah menurunkan ritme bekerja. Kalo tadinya ritme bekerja bisa sangat ngebut sekali, kayaknya kali ini harus lebih nyantai, setidaknya sampai dengan kesehatan membaik.

Alergi emang paling susah. Tahun lalu juga seperti ini. Baru pindahan dari Bandung ke Jakarta. Bandung yang notaben-nya memiliki udara yang segar harus dibandingkan dengan kesumpekan Jakarta. Lumayan tahun lalu itu, batuk sampai hampir 2 bulan lamanya. Wuiiihh... capek gak tuh.

Tahun ini, nampaknya selain alergi ada juga bakteri di sistem pernapasan gua. Ini membuat batuk gua seperti tambah parah. Nampaknya untuk hal ini gua mesti melahap banyak makanan bergizi dan istirahat (poin kedua agak susah).

Obat dari dokter nampaknya belum terlalu berpengaruh, sekalipun udah dikasih obat infeksi dan peradangan, dan tentu saja obat batuk itu sendiri. Tambahan minum susu beruang yang ternyata juga berfungsi sebagai obat pencahar.

Hmm... hari ini malahan lebih buruk dari kemarin. Semoga lekas sembuh deh dan bisa bekerja dengan normal lagi.

Gua berdoa untuk ini.

Monday, May 12, 2008

Sahabat Yang Baik

Dia sedang gundah
Hatinya terpukul, sakit
Ia melihat kengerian di depannya
Hatinya ingin teriak, namun dia tak bisa
Aku tak menyangka cinta bisa membuat orang seperti itu

Hmm... aku hanya bisa tersenyum melihat dia seperti itu
Aku ingin bisa menangis bersamanya
Tapi nampaknya hal itu susah, aku pun sulit menangis untuk diriku sendiri

Tapi satu hal yang ku mengerti
Seorang teman yang baik adalah yang selalu menyegarkan
Yang kembali menguatkan dikala kesesakan
Yang terus mengingatkan kebaikan Tuhan dikala iman lengah
Setidaknya itu yang bisa ku lakukan
Walaupun ku tahu doaku jauh lebih berguna dari nasihat

Seorang Sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17)"


Friday, May 09, 2008

No Body Knows

Now here is the self-recording reprise of my old song No Body Knows.
You can hear it here.


No Body Knows

Reff:

No Body Knows

What You give for me is so big and real

No Body knows what You give for me

Whooaa…

In the deepest dark of my life

I am sucks and I’m alive

I am foolish I am dirty and I am worthy for a knife

Like a shadows walk in the dark

I am sinners with no light

I am faraway no reason to meet the heaven above

But You think it not so

By a grace you choose me so

And You give me a chance

To be walk in the love

Back to Reff:

And the Sun and the Moon

In the night in the noon

It’s Your grace that I liveth

It’s Your faith that I need

Rap:

No body knows no body knows

Only You and me to know uh’

What that I did where have I been who do I meet in the dark of me ah’

You really did You really meet, my real deep down of beast of my heart

It is You were not afraid and touch me and ask me to home with You ah’

Rapper and Lead Vocal Canonic:

And the Sun and the Moon (and with the Sun and with the Moon ah’)

In the night in the noon (I saw you grace standing for me ah’)

It’s your grace that I liveth

It’s your grace that I need

I'm Sorry I'm Stupid

This is my new song. The best I ever create.

You can find it here.

Here is the lyric:

I’m Sorry I am Stupid

This is the morning of all the glory come

And I’m stupid

Like all the rainbow and all the colors rhyme

And I’m stupid

To face the day with all the light and sunny shine

And I’m still stupid

It should be the smile falling down deep across my eyes

But I’m Stupid

And I feel like I’m lost

Through the day I will frost

And I’m telling You I’m sorry coz I’m stupid

(Reff)

This is the cry and I don’t mind

Through all the words I give You sign

And I’m falling down more over coz I’m stupid

Then I believe You within mine

Through all the things and I have done

And I’m telling You I’m sorry coz I’m stupid

Forgive me Lord to ruin the blessed day of life

And I am stupid, I’m really really stupid

Give me Your grace and teach me to lift the thanks

And I will rigid (Back to Reff)

You forgive me along

You prepare for my wrong

And I’m telling You I’m sorry I am stupid

Kebakaran

Pukul 22:41 WIB, gua dikejutkan dengan teriakan tetangga depan rumah yang sangat keras. Beliau tidak hanya berteriak sangat keras, tapi juga menggoyang-goyangkan pagar besi rumah kami, sehingga memproduksi suara besi yang cukup nyaring. Secara, kamar gua paling depan, gua orang pertama yang langsung lompat dan keluar rumah.

Gua masih inget teriakan Opung-sebutan yang kami biasa panggil untuk tetangga depan rumah-itu. Kira-kira gini teriakannya sambil menggoyang-goyangkan pagar:

"Oma ni Evi, dungo ma Ho... nga kebakaran ison!!!"

Opung itu menggunakan bahasa Batak, dan gua emang cukup mengerti untuk langsung melompat dari tempat tidur, membuka pintu kamar, dan langsung diikuti oleh Nyokap & Inang Uda-yang kebetulan ada di rumah-dari kamar sebelah.

Gua langsung membuka pintu utama rumah, berikut gembok di pagar yang malam itu sudah terkunci rapat. Gua langsung meraih Handphone dan dengan bodohnya gua men-dial nomor:

021-107

maksud hati ingin menanyakan nomor pemadam kebakaran Jakarta Utara.

Gua menengok sedikit ke arah orang-orang menengok. Gua melihat kepulan asap hitam di malam hari. Tidak terlalu kentara. Belum terlalu besar, namun berpotensi untuk menjadi besar. Gua membangunkan abang & kakak gua-pengantin baru; dan gua tetap mendial nomor yang sama, tapi tetap tu-la-lit.

Gua bergerak agak maju untuk melihat seberapa besar api, dan ternyata jaraknya dari rumah gua hanya 20 meter jauhnya. Sekali hembusan angin, maka sekitar setengah jam kemudian mesti giliran rumah gua yang dilahap api.

Gua mundur sedikit ke rumah, dengan tetap mendial nomor yang salah 021-107, dan tetap tidak ada jawaban. Gua mulai berpikir untuk menyelamatkan barang-barang. Semua orang sudah melakukannya saat itu. Semua orang berhamburan ke luar. Motor-motor mulai bergerak menjauh. Begitu juga gerobak-gerobak yang penuh barang mulai bergerak menjauhi api. Maak, panik banget malam itu. Gua mencoba berpikir, barang-barang apa yang harus gua selamatkan, tapi gak bisa. Sementara tangan gua masih memijit nomor yang salah, dan gak dijawab-jawab.

Rumah yang terbakar itu di samping jalan raya persis. Di samping kirinya adalah rumah besar yang sudah berdinding batu. Pula dibelakang rumah itu adalah rumah besar yang sudah berdinding batu. Kedua rumah besar itu mengapit rumah yang terbakar itu, dan karena posisinya lebih tinggi maka kedua rumah itu berhasil menahan api untuk meluas. Api seperti terkungkung di antara rumah-rumah besar itu. Untuk sampai ke rumah gua, api mesti melewati ke dua rumah besar itu. Setelah itu, dipastikan rumah-rumah sekitar akan binasa juga terlahap api. Rumah-rumah di sekitar rumah besar itu rata-rata masih terbuat dari kayu. Tentu saja itu akan menjadi santapan lahap bagi sang api.

Melihat itu, hatiku sedikit tenang. Pikirku, masih ada waktu untuk para pemuda lingkungan itu untuk menyelamatkan rumah-rumah itu dari kebakaran besar, setidaknya sebagai tindak penyelamatan untuk rumahnya sendiri. Aku melihat banyak sekali orang sudah mengambil bagian untuk menyelamatkan api membesar. Gua langsung berpikir, bagian apa yang bisa gua ambil, dan ide yang keluar dari kepala gua adalah berhasil menelpon pemadam secepat mungkin.
Saat itulah gua sadar gua menekan nomor yang salah.

Nomor informasi itu harusnya 021-108 bukan 021-107. Itu bukti. Gua udah terlalu panik malam itu. Gua mencoba menekan nomor itu 021-108, nada tunggu, dan gua melihat dari kejauhan sekitar 20 meter, seorang pemuda gagah perkasa, terlihat siluet sebelum api, naik ke atap yang tinggi dan berusaha memadamkan api. Otomatis tangan gua langsung menekan tombol cancel dan tercengang dengan keberanian "siapapun dia" yang berada di atap itu. Seems no and never chance i'll be like that. Keren abis. Dan gua mulai mencoba menekan lagi nomor informasi.

Tiba-tiba suara sirine pemadam kebakaran berbunyi. Wow, ternyata ada yang lebih cepat berinisiatif dari gua. Iyalah gua mah panikan. Bukannya gua menganggap bunyi sirine itu sebagai suatu kebebasan, gua malah menganggap bunyi itu adalah kegagalan gua untuk membantu masyarakat memadamkan api. Cepat juga para pemadam itu datang. Belum ada 5 menit dan mereka langsung datang dan mengambil tindakan untuk kebakaran ini. Wow. Fantastic.

Ngerasa gagal, gua tetap menekan 021-108, berupaya agar pemadam kebakaran merasa diganggu terus dan mengirimkan tim besar bukannya tim kecil. Akhirnya gua mendapatkan nomor pemadam Jakarta Utara dari operator. Gua coba dial dan tidak berhasil-berhasil. Sambil melihat sana-sini gua coba menelpon, dan selalu tu-la-lit. Kesal, gua coba tanya lagi ke 021-108, operator yang berbeda memberikan nomor yang sama, dan gua langsung minta nomor yang lain. Nomor lain diberikan dan gua catat. Gua siap menelpon lagi.

Kemudian seorang pemuda di gang-an gua, berjalan dari arah kegelapan, basah kuyup, menggunakan kaos dalam dan celana pendek, berjalan sambil jinjit untuk menghindari kakinya makin kotor sambil berkata:

"sudah... apinya sudah mati... sudah... apinya udah mati"

Dia mengulang dua kali kalimat itu. Gua melihat pemuda yang berlalu itu dengan penuh kekaguman. Mantab abisss! dalam hati gua. Keinginan gua adalah mem-foto dia waktu itu untuk ditampilkan di blog ini, cuma kayaknya itu keputusan yang bodoh. Di saat semua orang berusaha, gua malah foto-foto. Terlalu kontroversial kayaknya kalo gua foto dia.

Dengan berlalunya pemuda itu, gua melihat ke kepulan asap. Kali ini asap yang dihasilkan berwarna agak terang. Tepat seperti asap yang diproduksi oleh api yang sudah mati. Berwarna lebih terang. Pemuda itu benar sekali, apinya sudah mati.

Gua mendekati TKP dan melihat para petugas pemadam baru mulai mengisi air dan mengatur selang-selang pemadam. Jadi gua mengambil kesimpulan, api itu padam bukan karena pemadam, melainkan pemuda setempat yang sangat cepat, tanggap dan berani. WOW!!! Amazing.

Kemudian gua mulai mengeksplorasi TKP. Ada satu keluarga yang menangis bersama. Mereka menyebutkan kalau Nenek empunya rumah masih berada di dalam rumah. Anggota keluarga yang perempuan menangis sangat kuat, cukup kuat untuk menggerakan hati pemuda-pemuda itu untuk masuk ke dalam dan menyelamatkan sang Nenek. Berita yang terdengar adalah nenek itu sudah pikun dan kurang pendengaran.

Gua mengambil beberapa foto dan memilih kembali ke rumah untuk mengobservasi dari sana saja. Kebetulan gua juga butuh istirahat karena kurang enak badan.

Di atas tempat tidur, gua masih terjaga, kalau-kalau api membesar lagi. Sirine kemudian berbunyi dan pergi menjauh. Ada ketakutan padaku kalau-kalau api membesar lagi dan pemadam tidak siap di tempat. Namun akhirnya gua berhasil membuang ketakutan itu jauh-jauh.

Di atas tempat tidur kemudian gua menyadari. Ada pelajaran yang sangat penting yang bisa gua ambil dari kejadian malam itu. SEMUANYA ITU ADALAH MILIK YANG MAHA KUASA. Semua yang kita punya. Rumah, pakaian, mobil, motor, bahkan tubuh kita dan jiwa kita, itu semua adalah miliknya. BUKAN MILIK KITA. Kita hanya dititipkan, kita tidak berhak akan hal itu. Jadi kalau memang sudah waktunya diambil, seharusnya kita tidak boleh merasa terlalu kehilangan. Itu bukan milik kita. Kita harus mampu menghilangkannya.

Sebentar gua membalas sms dari teman, dan menceritakan kejadian malam itu. Gua berdoa dan bersyukur:

- Buat ternyata rumah yang terbakar itu ada di pinggir jalan
- Bahwa, rumah itu ternyata diapit oleh dua rumah besar
- Bahwa, Priok sedang tidak macet oleh truk-truk kontainer. Kalau lagi macet bisa-bisa 2 jam mobil pemadam baru sampai.

Hmm.. what a night. Very pleasing night. Night to learn.

Sunday, May 04, 2008

David Cook v.s. Syesha Mercado

I prefer them for final.

They both have high musicality than the other. The others (Jason Castro and David Archuleta) just lucky because they have their fan-based. Actually Jason Castro can only sing well, but can not sing great; neither David Archuleta. Ok, I admitted David can sing, but not as good as Syesha or Cook.

Just like Simon said, this show is no longer just singing competition, but it's already moved to popularity competition. Looking David Archuleta with so many girl fans, make the credibility of this show fall in me. This American Idol show now is become a very weak show rather than the 7th season before.

I hope this week Jason Castro will be eliminated, and following will be David Archuleta. Then I gonna like this show more.

Coba Ingat Temen SD & SMP

Masa Sekolah
  1. Santi (si montok)
  2. Sulastri (Bau Ketek)
  3. Syahruddin (Orangnya asyik bgt. Gua lupa dia tinggal kelas apa nggak)
  4. Syawaludin (si Penindas. Suka menindas)
  5. Nurhayati
  6. Andi Muhainia
  7. Ricky (Punya replica roaler coaster. Dipercaya sebagai anak paling kaya waktu itu)
  8. Rusdi (Suku bugis. Agak lambat orangnya)
  9. Nieke Wulandari (Juara 1 terus. Ponakannya guru)
  10. Atun (Anak guru agama)
  11. Fawziah (Gadis pujaan anak-anak)
  12. Bu Asma (Galak banget. Dulu gua pernah digetok sama Suling. Kalo sekarang, udah gua laporin ke KomNasHam)
  13. Junaedi (Gua lupa detail tentang dia)
  14. Putri Atia Suhada (Temen maen gua banget nih. Maen gobak sodor, maen lompat tali, ngadu ama SD 05)
  15. Rudi (Lupa Rudi siapa)

Kira-kira segitu yang gua inget tentang masa SD gua. Yang lain:

  1. Waskito (Selain rangking 1 dia gak bias dapet rangking yang lain)
  2. Tuti Sumiyati (Gadis pujaan semua insan)
  3. Bowo (Kurus, tinggi, orangnya baik)
  4. Heri (Penindas juga. Suka berlaku kasar kalo gak dikasih contekan)
  5. Sumiyati (Udah agak berumur waktu itu)
  6. Zubaedah (Kyknya dia gak terlalu niat sekolah waktu itu)
  7. Suyanto (Tinggi, besar dari etnis Tiong Hoa. Waktu itu dia pernah ditamparin bolak-balik ama Bu Tobing. Di depan mata kepala gua sendiri)
  8. Ndang (Pertama-tama duduknya bareng gua, selanjutnya gua lupa)

Ini waktu kelas 1 SMP dan kelas 2 SMP; gak terlalu enak. Selanjutnya:

  1. Maswah (Yang paling dewasa dan bijaksana di kelas. Pintar pula)
  2. Adi (Kayaknya belakangan gua pernah ketemu dia di Metromini, gak jadi gua tegor karena takut salah orang)
  3. Robby (Pinter, baik. Bulu matanya lenti banget, padahal cowok)
  4. Nurhasanah (Kalo ujian dia selalu di samping gua. Nilainya tinggi mulu gara-gara gua. Hehehe)
  5. Nurhayati (Alias unique. Tulisannya bagus banget. Duduk bareng gua. Kayaknya dia suka deh ama gua waktu itu)
  6. Ulan Novita (Pinter juga. Pas cawu III ngalahin gua)
  7. Suhanda (Bapaknya militer. Orangnya tinggi. Agak norak)
  8. Junaedi (Temen SD gua. Pas SMP lebih kenal)
  9. Tuti Sumiyati (Masih gadis pujaan)

Yang ini waktu kelas 3 SMP. Seru banget.

Hmm… masa-masa bahagia tuh. Gua selalu bersyukur setiap mengenangnya